Polres Trenggalek – Masyarakat Kabupaten Trenggalek mungkin sudah cukup familier dengan anggota polisi satu ini. Bintara polisi berpangkat Bripka ini kerap mengisi kajian agama Islam diberbagai tempat. Bahkan hingga ke luar kota Trenggalek.
Siapa lagi kalau bukan Bripka Dedi Mahendra Sukma, anggota Polsek Bendungan Polres Trenggalek yang juga merangkap sebagai Bhabinkamtibmas Desa Surenlor Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
Siapa sangka, di tengah kesibukannya dalam mengelola Kamtibmas wilayah, Bripka Dedi masih menyempatkan diri mengisi kuliah subuh di salah satu masjid tepatnya di Masjid Aswaja Alfajar, Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek. Kamis, (9/1).
Uniknya, polisi peraih predikat `Dai Kamtibmas` terbaik tingkat nasional ini mengisi kuliah subuh tersebut dengan tetap mengenakan baju dinas atau seragam polisi, lengkap dengan kopyah hitam yang memang selalu ia bawa kemana-mana.
“Iya betul. Hari ini mengisi kuliah subuh di di Masjid Aswaja Alfajar bersama para jemaah dan warga setempat.” Ujarnya.
dalam kesempatan tersebut, Bripka Dedi mengambil tema tentang nikmat utama manusia yakni nikmat sehat, nikmat aman dan hari ini bisa makan. Meski tema yang diambil relatif sederhana, namun dibalik itu semua ada korelasi dengan Kamtibmas yang harus di jaga dan dibina bersama-sama.
“Nikmat aman ini, kata imam Ar Razy, dalam kondisi tertentu bisa lebih utama dari nikmat sehat. Beliau menganalogikan ada dua ekor kambing. Bambing pertama kakinya patah, tapi dirawat ditempat yang aman dan kambing kedua sehat bugar tapi ditaruh di kandang serigala. Mana yang lebih beruntung? jadi nikmat aman itu fundamental. ibadah tanpa keamanan pasti nggak khusyuk.” Jelasnya.
Oleh sebab itu lanjut Bripka Dedi, pihaknya mengajak semua elemen masyarakat untuk senantiasa menjadi orang bertaqwa, karena orang taqwa selain taat Allah dan Rasul, juga taat pada ulil amri, taat pada aturan yang berlaku di negaranya.
Selain itu, pentingnya menumbuhkan kepekaan bersama terhadap potensi atau gangguan Kamtibmas di masing-masing lingkungan. Ia mengingatkan bahwa amar makruf nahi mungkar, meniadakan gangguan keamanan itu bukan hanya tanggung jawab polisi tapi tanggung jawab bersama.
Dan terakhir, Ta’awun Alal Birri Wat Taqwa, bekerja sama antar masyarakat serta aparat yang berwenang dengan cara melaporkan sedini mungkin jika ada pelanggaran hukum, memberi informasi pada Bhabinkamtibmas bila ada potensi gangguan serta bekerja sama untuk menciptakan kondisi Kamtibmas melalui aktivasi Pos Kamling atau dengan program-program yang lain.
“Polisi tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dan partisipasi semua elemen masyarakat tentunya sangat diperlukan. Dimulai dari diri sendiri dengan menjaga keamanan individu dan keluarga, lingkungan sekitar dan yang lebih luas lagi.” Pungkasnya.