Operasi Keselamatan Semeru 2025, Polres Trenggalek Sukses Tekan Fatalitas Kecelakaan Lalu Lintas

oleh

Polres Trenggalek – Operasi Keselamatan Semeru tahun 2025, selesai digelar. Operasi yang berlangsung selama 14 hari sejak tanggal 10 Februari 2025 ini resmi berakhir terhitung hari Minggu tanggal 23 Februari 2025 kemarin.

Dari hasil analisa dan evaluasi, diketahui bahwa Operasi keselamatan semeru 2025 sukses menekan fatalitas kecelakaan lalu lintas mencapai 63 persen. Pada Operasi Keselamatan Semeru Tahun 2024 yang lalu, tercatat ada 19 peristiwa kecelakaan dengan 30 orang korban luka ringan. Sedangkan pada tahun 2025 ini terdapat 7 kali kecelakaan dengan jumlah korban luka ringan 12 orang.

“Korban kecelakaan lalu lintas didominasi oleh usia pelajar/mahasiswa sebanyak 6 orang dan karyawan/swasta sebanyak 3 orang. Kendaraan yang terlibat kebanyakan sepeda motor dan sisanya adalah mobil penumpang dan mobil barang.” Ujar Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui Kasatlantas AKP Agus Prayitno, S.H. Senin, (24/2).

Sementara untuk angka pelanggaran lalu lintas, jika dibandingkan dengan operasi yang sama tahun lalu cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan. Tahun 2024 yang lalu, tercatat sebanyak 85 pelanggar yang ditindak tegas berupa Tilang dan meningkat tajam menjadi 584 pelanggar.

Pihaknya menuturkan, selama operasi keselamatan 2025 berlangsung, pelanggaran tertinggi adalah berkendara dibawah umur yang mencapai 377 kali. Kemudian disusul tidak menggunakan helm sebanyak 182 kali, melebihi batas muatan 17 kali, tidak menggunakan safe belt 7 kali dan kendaraan tidak sesuai spektek 1 kali.

Jika ditinjau dari aspek profesi, pelanggaran masih didominasi oleh kalangan pelajar/mahasiswa sebanyak 375 kali, tempat kedua diduduki oleh profesi karyawan/swasta 195 kali dan pengemudi atau sopir sebanyak 14 kali.

“Tingginya pelajar yang melakukan pelanggaran selayaknya menjadi perhatian semua pihak. Tidak hanya dari petugas Kepolisian tetapi juga orang tua, jajaran pemerintah, lembaga pendidikan dan stakeholder terkait lainnya.” Imbuhnya.

Menurutnya, fenomena ini harusnya menjadi warning sekaligus alarm untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas dan menjadikannya sebagai budaya anak-anak sejak usia dini.

“Bagaimanapun juga mereka adalah generasi yang nantinya akan memegang estafet bangsa dan negara. Sudah sepatutnya kita lindungi dengan tidak melakukan pelanggaran mapun menjadi korban kecelakaan lalu lintas.” Pungkasnya.

Polres Trenggalek

No More Posts Available.

No more pages to load.