Polres Trenggalek – Peristiwa bencana alam Hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek menjadi perhatian tersendiri bagi jajaran kepolisian. Tak terkecuali bencana alam tanah gerak yang terjadi di desa Nglebo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.
Hari ini sejumlah anggota kepolisian yang merupakan anggota Polsek Suruh meninjau lokasi tepatnya di Dusun Mojo, Desa Nglebo. Kedatangan petugas ini untuk melihat secara langsung kondisi terkini warga yang terdampak bencana alam. Kamis, (9/1).
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. melalui kapolsek Suruh AKP Sanusi, S.H., mengatakan, retakan tanah tersebut sebenarnya sudah dirasakan masyarakat sejak beberapa tahun terakhir.
“Keretakan tanah diketahui sudah sejak taun 2022 yang lalu.” Ujarnya.
Musim penghujan dan cuaca ekstrem yang terjadi beberapa bulan terakhir turut berimbas pada retakan tanah yang lebih luas. Kondisi ini tentu saja membuat masyarakat menjadi khawatir dan resah. Terlebih terdapat beberapa rumah yang terdampak dan memaksa untuk pindah tempat yang lebih aman.
“Ada sejumlah lokasi yang hari ini kita tinjau bersama tiga pilar dan TRC Desa Nglebo yakni rumah pak Seno di RT 17 RW 04. Saat ini rumah dalam kondisi kosong dan rumah pak Maman. Kondisinya rumah dan Kamar mandi retak dan ambles.” Imbuhnya.
Selain itu lanjut AKP Sanusi, akses jalan desa pun tak kalah memprihatinkan karena terjadi retakan disana sini. Meski masih bisa dilewati, namun hal ini tentunya cukup membahayakan bagi warga yang kebetulan melintas. Cuaca yang tak menentu terlebih saat hujan semakin memperparah keadaan.
“Hasil tinjauan lapangan hari ini akan kita jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan tindak lanjut kedepan seperti apa dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu warga. Akan kita koordinasikan lebih lanjut dengan tiga pilara tingkat desa maupun Forkopimca.” Ucapnya.
Pihaknya juga mengimbau kepada segenap masyarakat desa Nglebo untuk lebih berhati-hati dan waspada. Jika dirasa memang tidak memungkinkan dan berbahaya, pihaknya meminta agar warga untuk sementara waktu pindah ke tempat yang lebih aman.
