Polres Trenggalek – Semangat perubahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat Polres Trenggalek memang patut diapresiasi. Bagaimana tidak, berbagai inovasi dan terobosan kreatif terus digulirkan oleh Kepolisian Bumi Menak Sopal ini demi memberikan pelayanan terbaik.
Untuk mendukung hal tersebut, baru-baru ini Polres Trenggalek menggelar pelatihan etika komunikasi yang diperuntukkan bagi anggota yang memang ditugaskan dalam bidang pelayanan publik. Tak tanggung-tanggung, pelatihan ini menghadirkan nara sumber yang berkompeten dibidang komunikasi publik yakni Rofik Huda yang juga CEO Radio Andika. Rabu, (23/8).
Dihadapan peserta, Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.H. melalui Kabagren Kompol Siswanto, S.H. saat membuka pelatihan tersebut mengatakan pelatihan ini diikuti oleh ratusan orang perwakilan dari Polres maupun Polsek jajaran.
Dalam aspek pelayanan publik, metode komunikasi efektif antara petugas dengan masyarakat merupakan salah satu hal yang sangat mendasar. Tidak sebatas ramah tetapi juga jelas dan bersifat informatif.
“Salah satu dari tugas pokok Polri adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan disini bukan hanya pelayanan administrasi seperti SIM atau SKCK tetapi juga pelayanan publik lainnya seperti patroli, penanganan perkara dan lain-lain. Itu juga bagian dari pelayanan yang kita berikan kepada masyarakat.” Ujar Kompol Siswanto
Kompol Siswanto menambahkan, etika pelayanan publik harus berlandaskan asas transparansi dan akuntabilitas demi kepentingan masyarakat. Membangun pelayanan prima dimulai dari mewujudkan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) untuk dapat memberi pelayanan yang tebaik.
Menurutnya, etika komunikasi pelayanan publik adalah strategi mewujudkan budaya kualitas organisasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Orientasi dari pelayanan publik adalah kepuasan masyarakat pengguna layanan.
Sementara itu, Rofik Huda dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa untuk membangun komunikasi perlu dipahami berbagai karakter masyarakat agar bisa berjalan efektif. Komunikasi pada pelayanan publik harus melibatkan rasa bukan karena dipaksa.
“Melayani masyarakat adalah rasa menolong, menyenangkan orang. Jadi, pelayanan publik menjadi excellent.” Ucapnya.