Polres Trenggalek – Menjelang digelarnya Operasi Ketupat Semeru 2025, Kepolisian Resor Trenggalek menggelar Latihan Pra Operasi atau yang dikenal dengan sebutan Latpraops. Latpraops diselenggarakan dalam rangka menyamakan persepsi dan cara bertindak selama operasi berlangsung. Kamis, (20/3).
Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranu Dikarta, S.I.K., M.Si. saat memimpin jalannya Latpraops di Rupatama Mapolres mengungkapkan, Polres Trenggalek beserta seluruh jajaran dan perkuatannya dibantu instansi dan stake holder terkait dan mitra kamtibmas lainnya akan menyelenggarakan operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi ”Ketupat Semeru 2025”.
“Operasi dilaksanakan selama 17 (tujuh belas) hari, mulai 23 Maret sampai dengan 8 April 2025 dengan jenis operasi adalah pemeliharaan keamanan dengan mengedepankan kegiatan preventif yang didukung kegiatan preemtif, humas, penegakan hukum dan bantuan operasi dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1446 H.” Ujarnya.
Tujuan dari operasi itu sendiri adalah terjaminnya rasa aman masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri 1446 H, terwujudnya Kamseltibcarlantas serta menurunnya jumlah pelanggaran dan laka lantas serta fatalitas korban laka lantas.
Untuk mendukung kegiatan operasi lanjut AKBP Indra, 316 personel gabungan dengan rincian 160 personel Polri dan 156 dari unsur instansi terkait dan mitra Kamtibmas lainnya. Kesluruhan personel akan dibagi dalam beberapa Satgas diantaranya Satgas Preemtif, Preventif, Kamseltibcarlantas, dan Bantuan Operasi.
Disamping itu personel gabungan juga tempatkan di 3 Pos yakni Pos pelayanan Agropark, pos pengamanan Durenan dan Watulimo. Melibatkan personel dari Polri, TNI, PM, Satpol PP, Dishub, Dinkes, serta mitra Kamtibmas seperti Orari, Rapi, Senkom, Banser maupun Kokam, ditambah dari unsur Pramuka.
Masih kata AKBP Indra, beberapa hal yang perlu menjadi perhatian bagi seluruh petugas operasi selain arus mudik dan balik adalah pengamanan ibadah Salat Id, perayaan malam takbir, lebaran kupatan serta potensi melonjaknya wisatawan di pesisir Watulimo.
“Kita harus memastikan bahwa masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman, nyaman, dan lancar. Oleh sebab itu, saya minta masing-masing Satgas bisa saling berkoordinasi dan bersinergi.” Imbuhnya.
Pihaknya mengatakan, kemungkinan puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada tanggal 28 sampai dengan 30 Maret 2025, dan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada tanggal 5 sampai dengan 7 April 2025.
Selain itu, beberapa kerawanan yang perlu diantisipasi antara lain penyulutasn petasan, penerbangan balon udara, Miras, Curat, Curamor, prostitusi, premanisme, Senpi, Sajam, Narkoba, judi, knalpot bising, balap liar, tawuran hingga kecelakaan lalu lintas maupun bencana alam hidrometeorologi.
“Pasca operasi nanti akan digelar KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) mulai tanggal 9 sampai dengan 15 April 2025.” Pungkasnya.