Kapolres Trenggalek Ajak Pelajar Hingga Santri Nobar Film Aku Rindu

Polres Trenggalek – Kepolisian Resort Trenggalek menggelar Nonton Bareng (Nobar) film Aku Rindu di bioskop New Star Cineplex Trenggalek. Selain sejumlah anggota Polres Trenggalek, Nobar ini juga diikuti oleh Bhayangkari, mahasiswa dan pelajar, santri hingga warganet aktif. Selasa, (24/10).

Turut hadir pula Kapolres Trenggalek AKBP Gathtut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si., Wakil Bupati Syah M. Natanegara, Dandim 0806 Letkol Kav. Teddy Adi Prastyo S.Sos.. Kajari yang diwakili oleh Kasipidum Iyan Subiono, S.H., M.H., Kepala BNNK AKBP Suharsi, S.H., M.Si., para pejabat utama dan Kapolsek jajaran.

Di konfirmasi terpisah, AKBP Gathut mengatakan, film karya sutradara Key Mangunsong dan dibintangi oleh aktor ternama Samuel Rizal dan Verlita Evelyn ini merupakan salah satu yang mengangkat tentang pejuang sosial di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari film ini. Bagaimana kegigihan seorang Lailana yang merupakan istri seorang polisi memiliki jiwa sosial yang tinggi mampu membangun dan menjadi tenaga pengajar di sebuah desa terpencil, meski harus melalui berbagai aral dan rintangan yang tak mudah.” Ujar AKBP Gathut.

AKBP Gathut menambahkan, pihaknya sengaja mengajak nonton bareng khususnya kalangan generasi Z agar bisa menjadi salah satu inspirasi bahwa setiap Impian sekecil apapun jika dilakukan dengan tekat yang kuat dan kesungguhan pasti bisa terwujud.

Pihaknya juga berpesan kepada seluruh jajarannya agar senantiasa memupuk jiwa sosial dan peka terhadap lingkungan sekitar. Pengabdian tidak terbatas pada aspek keamanan semata tetapi lebih dari itu harus bisa membawa manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

“Demikian pula kepada ibu-ibu Bhayangkari agar selalu menjadi energi pendukung bagi tugas-tugas suami.” Imbuhnya.

Film Aku Rindu itu sendiri bercerita tentang perjuangan istri seorang polisi bernama Lailana yang diperankan oleh Verlita Evelyn yang harus mengikuti suami pindah tugas ke desa terpencil di Larantuka, NTT.

Dalam perjalanannya, Lailana terpanggil untuk membangun sekolah dan menjadi tenaga pengajar di desa terpencil tersebut. Suka duka dan rintangan diolah apik hingga keinginan tersebut benar-benar bisa terwujud.

No More Posts Available.

No more pages to load.