Jumat Curhat, Kapolres Trenggalek Apresiasi Masyarakat Pemilu Berjalan Aman Kondusif

oleh

Polres Trenggalek – Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono, S.H., S.I.K., M.Si. menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepda seluruh masyaraat atas berjalannya tahapan pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 yang berlangsung aman, lancar dan kondusif.

Hal tersebut diungkapkan AKBP Gathut saat menggelar `Safari Jumat` sekaligus `Jumat Curhat` di Masjid Nur Musdalifah yang berada tepatnya di Desa Rejowinangun, Kabupaten Trenggalek. Jumat, (23/2).

“Alhamdulillah, situasi keamanan Kabupaten Trenggalek tetap kondusif. Ini tentunya berkat kerja keras dan dukungan dari semua elemen masyarakat di Kabupaten Trenggaek. Terim kasih.” Ucapnya dihadapan jemaah.

Meski pencoblosan telah selesai, pihaknya meminta kepada warga untuk senantiasa menjaga situasi yang aman dan tenteram, penuh rasa persaudaraan dan kerukunan. Berbeda pilihan saat pemungutan suara yang lalu hendaknya tidak menjadi alasan untuk saling bermusuhan, apalagi sampai menimbulkan perpecahan.

“Salah satu karakter masyarakat Trenggalek adalah guyup rukun dan gotong royong. Saya mohon ini tetap dijaga dan dipertahankan. Jangan mudah terpancing oleh informasi yang beredar terutama di media sosial yang belum jelas kebenarannya. Bijak bermedia sosial. Saring sebelum sharing.” Imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, AKBP Gathut menyampaikan tren gangguan Kamtibmas yang terjadi di Kabupaten Trenggalek salah satunya adalah kenakalan remaja seperti kebut-kebutan, balap liar maupun knalpot yang tidak sesuaisi spesifikasi.

Pihaknya menegaskan, sudah mengambil langkah-langkah penanganan, namun hal tersebut tidak akan berjalan dengan optimal tanpa bantuan dan dukungan dari masyarakat. Oleh sebab itu, pihaknya mengimbau kepada orang tua agar senantiasa mengawasi pergaulan dari anak-anak agar tidak sampai terjerumus dalam hal-hal yang negatif.

AKBP Gathut juga menyinggung tentang maraknya gesekan maupun konflik antar perguruan pencak silat yang terjadi di beberapa kota di Jawa Timur. Menurutnya, pada dasarnya pencak silat memiliki banyak sisi positif. Selain merupakan khasanah budaya yang harus dilestarikan juga sebagai sarana olahraga bela diri yang bisa membawa prestasi yang membanggakan.

Namun, pada sisi yang lain akan menjadi masalah yang dapat merugikan banyak orang tak kala ditarik pada sentimen pribadi dan organisasi yang berujung pada tindak pidana seperti perkelaihan, pengeroyokan maupun penganiayaan.

“Harapan kita, Trenggalek bisa menjadi menjadi contoh bagaimana kerukunan dan perdamaian terjaga dengan baik.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.