Cegah Perundungan di Sekolah, Ini yang Dilakukan Polres Terenggalek

oleh

Polres Trengalek – Jajaran kepolisian merespon cepat terkait dengan maraknya pemberitaan tentang bulliying atau perundungan di sekolah baik melalui media sosial maupun media mainstream.

Menyikapi hal tersebut, Polres Trenggalek menerjunkan personelnya untuk aktif melakukan edukasi disejumlah sekolah di Kabupaten Trenggalek. Salah satunya adalah di SMP Negeri 3 Trenggalek. Selasa, (16/5).

Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino, S.I.K. melalui Kasihukum Iptu Dr. Eko Iswahyudi, S.H., M.H. yang kebetulan turut hadir dan memimpin langsung jalannya kegiatan tersebut mengungkapkan, edukasi ini merupakan salah satu upaya kepolisian untuk mencegah aksi perundungan khususnya dikalangan pelajar sekolah.

“Dampak dari perundungan ini sangat luas. Khususnya kepada korban. Perundungan tidak hanya disekolah tetapi bisa juga terjadi di rumah, dilingkungan sekitar. Bahkan saat ini lebih canggih lagi yakni cyber bullying.” Ungkap Iptu Eko.

Dalam acara yang digelar di aula sekolah dan dikuti oleh ratusan siswa-siswi SMP Negeri 3 Trenggalek tersebut, Iptu Eko menjelaskan bawah perundungan adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perundungan ini kerap dilakukan oleh sekelompok orang yang lebih kuat, lebih senior, lebih besar, lebih banyak, terhadap seseorang atau beberapa orang yang lebih lemah, lebih junior atau lebih kecil.

“Ada beberapa faktor utama yang menjadi penyebab yakni keluarga yang bermasalah, sekolah dan kelompok sebaya. Selain itu kondisi lingkungan social dan tayangan media televisi dan internet juga turut berpengaruh.” Imbuhnya.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa bentuk perundungan bisa bermacam-macam, baik secara verbal, fisik, relasional dan cyber bullying. Keseluruhan dapat berdampak pada kehidupan individu, akademik dan sosial terhadap korban.

Terkait dengan cyber bullying, pihaknya meminta agar para pelajar berhati-hati dan lebih bijak dalam menggunakan media social. Pihaknya mengingatkan bahwa jejak digital tak akan pernah bisa dihapus dan terus melekat.

“Peran serta orang tua dan guru untuk selalu intens mengawasi anak-anak sangat penting karena perundungan ini jarang terlihat. Setelah jatuh korban baru sadar. Untuk para siswa, ayo sayangi teman-teman kalian, jangan sampai perundungan di sekolah ini.” Pungkasnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.